Bekerja sama menyelamatkan Bumi, Indonesia

Thursday, September 17, 2009

PUISI-PUISI 1


• Angin itu, menderu berbisik di telingaku, mengantarkan sejuknya udara di siang ini. Nafasku tertahan, tuk merasakan sejuknya hembusan yang menyusur di rongga paru-paruku. Memejamkan mataku, dan berharap angin itu tak hanya sekali berbisik di telingaku…

• Pernahkah terpikir..betapa banyak orang yang kita sayangi hilang dari kehidupan kita,
sesuatu yang pernah ada dan sekarang tidak. Kemarin, dulu, waktu itu, dia pernah tertawa dan menangis bersamaku, mengisi setiap detik pikiranku, dia orang yang pernah peduli padaku, bersandar_mendengarkan detak jantungkku, memapahku ketikaku terjatuh, dan mengusap tetes air mata di pipiku. Itulah sebuah kenangan, sesuatu yang kini telah hilang.  

• Karena waktu tak selalu bahagia untuk kita, yang terkadang mengingatkan kita ketika dia menyakiti perasaaan dengan kata dan prilakunya, dan berkata “Aku kan cukup menghilang dari kehidupanmu”. Yeah …namun, bukan kesalahan_lah yang seharusnya dijadikan pembenaran dari sikap kita.

• Tuhan menciptakan perasaan ini dengan segala rasa..terkadang bahagia, sedih, tertawa, menangis, mempunyai rasa takut, rasa cinta, kecewa, benci, sayang, hampa, galau, atau rasa ingin memiliki..bahagia ketika dicintai, sedih ketika ditinggalkan, takut ketika cinta datang, takut ketika cinta pergi, takut memilki_mengungkapkan_dan kehilangan, bahkan perasaan takut terhadap perasaan itu sendiri. Rasa cinta dan sayang yang datang entah dari mana, meski yakin takkan pernah dapat memilikinya tapi perasaan itu tak pernah hilang.  

• Terkadang aku berpikir , ketika aku tersenyum dan tertawa bersama kamu, pada saat yang sama aku sedih karena aku tahu suatu saat aku kehilanganmu.  

• Petang kini derasnya hujan menyertai perginya sinar matahari yang perlahan-lahan ditelan oleh bumi. Dingin, sunyi, seakan hanya ada kesedihan dalam hatiku. Di ujung bumi, di dekat pintu hatiku, dari kejauhan terlihat sebuah arti keindahan, atau mungkin ...sebuah arti kehilangan,, Entahlah… “pelangi” begitulah ia disebut..terbesit kata Tanya, dalam hatiku,.. “mengapa indahnya pelangi tak berujung sampai di bumi…?” Mungkin itulah arti kehidupan.. Dan saat ku tahu itu tak selamaya, semakin aku takut kehilangan rasa cintanya…

0 comments:

Post a Comment